Wednesday, February 11, 2015
Bukit Turgo
Makam Syekh Jumadil Kubro
Pagi hari 1 Suro, sy ke kaliurang bersama teman2. Tujuan awal ke Telaga Putri. Lalu sorenya sy dan adik sy memutuskan untuk berziarah ke makam di bukit Turgo.
Perjuangan u/ sampai puncak tidaklah mudah. Mengingat sore itu mendung dan hujan. Kami juga naik tanpa persiapan yg memadai. Namun karena tekad kami bulat, kami jalan terus melewati tanah berbatu dan licin di sepanjang jalan. Huuhh.. Hahh.. Cukup melelahkan bagi saya. Adik juga rewel...minta istirahat. Kami naik jalan kaki hampir tak berhenti sampai puncak. Melatih mental ceritanya!!
Sesampainya di atas kami bertemu rombongan peziarah lain yg kelihatan khidmad sekali berdoanya. Mereka menawari kami makanan dan minuman. Seolah-olah tahu bahwasannya kami naik tanpa bekal makanan-minuman sedikitpun.
Suasana pada saat itu berkabut, mendung, & hujan rintik-rintik. Menambah kekhusyukan kami dlm memanjatkan doa2.
Selesai berdoa sy dan adik turun. Tak lupa berpamitan pada rombongan yg kami jumpai. Sepertinya ada yg kurang ketika kami turun.. Hm... Apa ya.
Benar saja, kami tidak membawa senter. Alhasil di sepanjang jalan gelap diselingi pepohonan yg rindang. Hanya cahaya bulan dan layar hape yg menerangi. Secara tak sengaja kami jg berpapasan dengan kera penghuni bukit. Tak menaruh curiga, kami melewatinya. Walau ini bukan pertama kalinya saya kesini. Ini adalah pengalaman yg mengesankan bersama adik saya.
I love U
Andai dapat kutatap wajahmu... Muhammad SAW
Pagi yg cerah di hari jumat. Pagi itu tak seperti biasanya, selepas sholat subuh saya terdorong bersholawat kepada nabi
sejumlah beda dari biasanya.
Perasaan sy tak karuan pada saat itu. Rasanya ada beban yg begitu berat tertumpu pada pundak saya.
Pagi itu sy mengantarkan bapak ke terminal magelang. Belia mauk naik bus menuju demak mengunjungi ibu dan adik saya. Di jalan Magelang, tepatnya sebelum jembatan Tempel.. Saya menyaksikan fenomena yg unik, awan berbemtuk lafaz Muhammad jelas sekalidi depan saya. Ya Rasul.. Saya luluh seketika. Saya malu dan merasa rendah di hadaoan beliau. Masalah sy tidaklah seberapa dibandingkan perjuangan beliau dulu. Seketika perasaan saya berubah dari kacau balau menjadi tenang. Sy yakin dari lubuk hati sy yg paling dalam terfapan rasa cinta yg begitu besar kepada beliau dan itu lebih besar mengalahkan beban hidup sy di dunia. :-)
Powered by Blogger.