Pagi ini cuaca tidak seperti biasanya, mendung menyelimuti. Dengan langkah gontai aku keluar rumah untuk berolah raga. Duh, sakitnya bukan main leher ini karena tadi malam aku tertidur di kursi sehingga posisi tidurnya kurang tepat mengakibatkan sakit di leher atau bisa disebut "tengeng". Kulanjutkan olah raga dambil menahan rasa sakit, harapannya setelah berolah raga badan menjadi segar dan rasa sakit berkurang. Terus kulakukan gerakan sambil sesekali melihat kaca jendela di depan rumah, sesekali juga merasa iba pada apa yang terlihat di kaca. Siapa itu? Itukah "aku" ? Kasihan sekali melihatnya. Demikian dalam pikiranku. Ternyata melihat diri sendiri kesakitan sangat mengusik hati dan perasaan, tak tega rasanya. Mengingat banyak derita yang dirasa sosok bayangan di cermin itu. Sungguh ku tak tega...
Itukah "aku" ? Sosok itu terus memancing ingatan mengenai masa-masa yang sulit dan penuh perjuangan. Tak disadari keringat mengucur deras dari tubuhku. Sesekali kuseka keringat yang membasahi wajah ini. Aku heran bayamgan di cermin itu sangat menarik perhatianku. Terus dan terus... Hingga konsentrasiku pun pecah. Olah raga yang kujalani tak ubahnya hanyalah pancingan memori ketidak enakan dalam diri. Fyuhhhh!!! Kenapa ini?
Sungguh tak enak
Kupaksa bayangan itu untuk tersenyum, kubalas senyumnya dengan lebih lebar. Ia mengikuti dengan senyumban yang sangat-sangat lebar!! Tiba-tiba ia tertawa. Hahahahahh hahahah haha
Hahhahah
Hahahhah
Dasar bayangan aneh,
bisa-bisanya dia tertawa setelah kesakitan sebelumnya,
ada apa dengannya?
Dia mengajakku untuk terus tertawa!!
Setelah cukup lama, aku mengerti bahwa yang dia tertawai tidak lain adalah "aku" yang kelihatan lemah dimatanya.
Ingin kutampilkan aku yang kuat, hingga ia tak menertawakanku lagi.
Hahahah...